Selasa, 02 September 2025

Admin2

‎Saat Israel Lumpuhkan Militer Suriah Pasca Assad Lengser‎

‎Serangan besar-besaran Israel terhadap Suriah setelah lengsernya Bashar al-Assad membuka babak baru dalam sejarah militer kawasan. Dalam waktu singkat, lebih dari tujuh puluh persen kekuatan strategis Suriah hancur.
‎Armada lautnya lenyap, pesawat tempurnya luluh lantak, sistem pertahanan udaranya porak-poranda. Peristiwa ini mencatatkan salah satu serangan tercepat dan paling menghancurkan di Timur Tengah dalam beberapa dekade terakhir.
‎Angkatan Laut Suriah menjadi korban paling jelas dari gempuran ini. Seluruh kapal perang yang tersisa, termasuk kapal cepat kelas Osa-Class, hancur di pelabuhan Latakia dan Al-Bayda. Laporan menyebut sedikitnya lima belas kapal karam atau rusak parah hingga tak lagi bisa beroperasi. Dengan kondisi itu, Suriah praktis kehilangan kekuatan maritimnya di Laut Mediterania.
‎Tidak hanya laut, kekuatan udara Suriah juga menerima hantaman yang telak. Sedikitnya tiga puluh pesawat MiG-29 hancur, disusul belasan Sukhoi Su-24 yang luluh lantak di pangkalan udara. Armada MiG-23 yang berjumlah puluhan tak luput dari pemboman. Ditambah sebelas helikopter serbu Gazelle yang juga musnah, kekuatan udara Suriah mengalami kerugian yang hampir mustahil dipulihkan dalam waktu dekat.
‎Kerugian pada angkatan udara itu berarti lebih dari sekadar hilangnya pesawat. Infrastruktur penting seperti hanggar, jalur lepas landas, hingga depot senjata juga turut hancur. Tanpa dukungan logistik dan fasilitas pendukung, sisa pesawat yang mungkin selamat pun sulit untuk diterbangkan. Efek domino ini membuat Suriah kehilangan kemampuan bertahan di udara.
‎Sistem pertahanan udara Suriah pun tidak mampu menahan gempuran. Lebih dari delapan puluh persen sistem SA-17 dan SA-22 dihancurkan. Bahkan diperkirakan sembilan puluh persen jaringan pertahanan udara yang selama ini menjadi perisai Damaskus kini lumpuh total. Dengan situasi itu, langit Suriah terbuka lebar bagi pesawat-pesawat tempur Israel.
‎Tank dan kendaraan lapis baja juga menjadi target. Meski jumlah pastinya tidak terungkap, berbagai laporan menyebut ratusan unit dihancurkan atau ditinggalkan dalam kondisi rusak berat. Gudang amunisi dan pabrik perakitan militer Suriah juga dibom. Akibatnya, kemampuan Suriah untuk melakukan operasi darat dalam skala besar tereduksi drastis.
‎Serangan ini dilancarkan dengan intensitas luar biasa. Dalam waktu hanya 48 jam, antara 250 hingga 480 serangan udara ilegal dilakukan Israel ke berbagai titik strategis. Skala operasi ini menunjukkan perencanaan matang dan keterlibatan intelijen yang mendalam. Efek psikologisnya pun besar, karena dalam sekejap Suriah berubah dari negara dengan kekuatan militer cukup besar menjadi nyaris tak berdaya.
‎Total kerugian Suriah sulit dibayangkan. Lebih dari tujuh puluh hingga delapan puluh persen aset strategis militer mereka hancur. Nilai ekonominya bisa mencapai miliaran dolar, belum termasuk hilangnya kemampuan tempur. Dalam kondisi ekonomi yang sudah rapuh akibat perang panjang, membangun kembali kekuatan militer dalam waktu dekat nyaris mustahil dilakukan.
‎Yang menarik, banyak pengamat menilai serangan sebesar ini mustahil dilakukan tanpa sepengetahuan Rusia. Moskow memiliki pangkalan militer utama di Suriah, termasuk di Latakia dan Tartus. Sistem pertahanan udara canggih Rusia seperti S-300 dan S-400 juga ditempatkan di wilayah itu. Namun saat Israel menggempur, sistem-sistem tersebut seakan bungkam.
‎Diamnya Rusia menimbulkan spekulasi bahwa ada kesepahaman tidak tertulis dengan Israel. Hubungan militer kedua negara memang rumit. Di satu sisi, Rusia menjadi sekutu Assad selama perang Suriah. Namun di sisi lain, Rusia menjaga saluran komunikasi intens dengan Israel agar kepentingannya di kawasan tidak terganggu. Situasi ini membuat Suriah terjebak dalam dilema besar.
‎Bagi Israel, serangan ini adalah langkah strategis untuk mengamankan perbatasannya. Dengan melemahkan Suriah, Israel berharap pemerintahan baru Suriah di bawah Presiden Ahmed Al Sharaa menjadi mandul dan tumpul dalam mempertahankan kedaulatan negaranya. Serangan ini juga menjadi sinyal keras bahwa Israel tidak akan membiarkan ada kekuatan besar di dekat perbatasannya, khususnya dalam rangka proyek neo kolonialisme Greater Israel.
‎Bagi Suriah, kehancuran militer ini adalah pukulan paling menyakitkan sejak perang saudara meletus pada 2011. Meski Assad telah lengser, harapan membangun kembali negara yang stabil kini semakin jauh. Tanpa angkatan laut, tanpa kekuatan udara, dan dengan pertahanan udara yang lumpuh, Suriah berada di titik paling rentan sepanjang sejarah modernnya, yang membuat separatis milisi Druze Al Hajri dan SDF Kurdi meremehkan Damaskus.
‎Situasi ini juga mengubah peta geopolitik kawasan. Negara-negara tetangga melihat betapa lemahnya Suriah kini, sementara Israel memperlihatkan keunggulan mutlaknya. Mesir, Turki, dan Iran tentu mencatat perubahan ini dengan seksama. Kekuatan-kekuatan besar dunia juga tidak bisa mengabaikan dampaknya pada stabilitas kawasan Timur Tengah.
‎Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah Suriah di bawah Presiden Al Sharaa telah resmi menjadi jajahan Israel? Apakah Rusia akan tetap mempertahankan basis militernya pasca perubahan kepemimpinan? Akah Turkiye akan membiarkan warga Suriah dibantai kapan saja oleh Israel seperti yang terjadi di Gaza, Palestina? Ketidakpastian ini menambah rumitnya dinamika politik di kawasan.
‎Kerugian Suriah tidak hanya diukur dari sisi militer. Runtuhnya kekuatan pertahanan negara membuat rakyat Suriah semakin tidak terlindungi. Keamanan perbatasan rapuh, kontrol udara hilang, dan jalur laut tidak lagi bisa dijaga. Semua ini memperbesar ancaman dari Israel yang akan mendikte Damaskus dengan serangan berkala yang membunuh warga Suriah untuk menekan Damaskus dalam berbagai perundingan termasuk mengakui Dataran Tinggi Golan yang dijajah Tel Aviv secara ilegal menjadi milik resmi Israel.
‎Israel sendiri tampaknya belum selesai. Dengan Suriah yang kini lemah, operasi lanjutan telah dilakukan untuk memastikan tidak ada sisa kekuatan yang mampu bangkit kembali. Serangan lanjutan itu sekaligus menjadi pesan kepada Presiden Suriah yang baru bahwa Israel, dengan dukungan AS dan NaATO di belakang layar, bisa kapan saja membantai warga Suriah yang tak berdosa jika tak tunduk pada neo kolonialisme Israel Raya.
‎Meski demikian, serangan Israel juga bisa menimbulkan efek jangka panjang yang tak terduga. Kehancuran total Suriah mungkin akan memunculkan kenyatan politik baru. Tanpa negara yang kuat, Suriah bisa menjadi arena persaingan berbagai kekuatan regional dan internasional, persis seperti Irak pasca 2003.
‎Rusia kini berada dalam posisi sulit. Diamnya sistem pertahanan mereka saat Israel menyerang menimbulkan tanda tanya besar. Jika Moskow sengaja membiarkan, artinya mereka rela kepemimpinan Suriah yang baru untuk curiga pada posisinya. Jika tidak, maka berarti teknologi pertahanan mereka tidak mampu mencegah serangan Israel. Keduanya sama-sama menurunkan wibawa Rusia.
‎Di tengah semua ini, rakyat Suriah menjadi pihak yang paling menderita. Puluhan tahun mereka hidup dalam konflik, kini negara mereka kehilangan kemampuan bertahan. Jalan menuju pemulihan semakin panjang dan berliku. Rakyat Suriah menjadi target murah bagi hegemoni Israel yang tak pernah dihalau oleh PBB karena AS dkk di belakangnya. Dunia pun harus bertanya, apakah tragedi Suriah akan terus berlanjut tanpa akhir yang jelas.
‎Israel mungkin telah mencapai tujuan militernya, sebagai negara teror yang ditakuti di kawasan, tetapi dampak sosial dan politik dari serangan besar-besaran ini masih akan terasa lama. Suriah kini tinggal bayangan dari negara yang dulu dikenal sebagai kekuatan militer regional. Dan dunia kembali diingatkan betapa rapuhnya keseimbangan di Timur Tengah ketika kekuatan besar terlibat langsung dalam perang terbuka.

Admin2

About Admin2

Terkenal dengan ragam kulinernya yang lezat, ibu kota Sumatera Utara ini juga merupakan kota terbesar yang berada di luar Pulau Jawa. Memiliki luas 265,1 kilometer persegi, letak Medan yang berada dekat dengan Selat Malaka menjadikannya sebagai kota perdagangan, bisnis, dan industri yang sangat penting di Indonesia.

Subscribe to this Blog via Email :
Perumahan Islami |   • Bisnis Bakrie |   • Bisnis Kalla |   • Rancang Ulang |   • Bisnis Khairul Tanjung |   • Chow Kit |   • Pengusaha |   • Ayo Buka Toko |   • Wisata |   • Medco |   • Fansur |   • Autopart |   • Rumpin |   • Berita Aja |   • SWPD |   • Polemik |   • Perkebunan |   • Trumon |   • Legenda Putri Hijau |   • Ambalat conflictTerumbu Karang |   • Budidaya Ikan Hias Air Tawar |   • Budidaya Sawit |   • FlyDubai |   • PT Skunk Engineering Jakarta |   • Sejarah |   • They Rape Aour Grandma |   • Museum Sumut |   • Sorkam |   • Study |   • Indonesian University |   • Scholarship in Indonesia |   • Arabian InvestorsD-8 |   • BRIC-MIT |   • Negeriads-ku |   • Panen Iklan |   • PPC Indo |   • Adsensecamp |   • PPCMuslim |   • Iklan-ku |   • Iklan Buku |   • Internet Desa |   • Lowongan Kerja |   • Cari Uang Online |   • Pengusaha Indonesia |   • Indonesia Defense |   • Directory Bisnis |   • Inpire |   • Biofuel |   • Innovation |  
loading...