Hubungan erat antara masyarakat Kampar dari Riau dengan negeri jiran Malaysia bukan sekadar ikatan geografis dan kultural, tetapi juga telah membentuk sejarah yang panjang dan bermakna. Sejak masa Kesultanan Melaka hingga era modern, orang Kampar telah berkontribusi besar dalam pembangunan berbagai sektor di Malaysia. Meski di tanah asalnya, Indonesia, pengaruh mereka belum terlalu mencolok di level nasional, lain halnya di Malaysia—tempat banyak tokoh keturunan Kampar menduduki posisi penting dalam pemerintahan, militer, akademisi, hingga dunia hiburan.
Gelombang migrasi orang Kampar ke Semenanjung Malaysia dimulai sejak abad ke-16 dan terus berlanjut hingga abad ke-20. Sebagian besar dari mereka menetap di wilayah Perak, Pahang, Selangor, Johor, dan Kedah. Di Perak, misalnya, tokoh-tokoh seperti Datuk Hamzah Zainuddin dan Dato’ Shahrul Zaman bin Yahya dikenal luas sebagai politisi berpengaruh, sementara Dato’ Nazri Sirun dan Datuk Akmal Hisham turut mencatatkan kiprah di jajaran pemerintahan pusat.
Tidak hanya di ranah politik dan birokrasi, keturunan Kampar juga menorehkan sejarah panjang di sektor ketenteraan. Di Pahang, nama-nama seperti Mejar Jeneral (Bersara) Dato’ Amir Baharudin dan Mejar Jeneral Dato’ Mahadi Yusof menjadi simbol keberanian dan profesionalisme. Mereka berperan dalam operasi penting seperti Konfrontasi dengan Indonesia dan pemberantasan komunis, bahkan menjadi perintis dalam pendirian Akademi Tentera Malaysia dan Pasukan Atur Gerak Cepat.
Kontribusi orang Kampar juga mencolok di sektor maritim dan kepolisian. Laksmana Pertama Bakhtiar Idris merupakan keturunan Kampar pertama yang menjabat posisi tinggi di Angkatan Laut Malaysia. Sementara itu, Dato’ Abd Halim Abd Hamid menjadi orang Kampar pertama berpangkat dua bintang di Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), sebuah pencapaian yang belum dicapai oleh rekan-rekan sesukunya di Indonesia.
Keberhasilan orang Kampar di Malaysia juga menjalar ke bidang ekonomi dan korporasi. Tokoh seperti Dato’ Gumuri Hussain pernah menjabat sebagai Pengerusi Bank SME serta menjabat di berbagai perusahaan multinasional Malaysia. Di dunia hiburan, nama mendiang Sudirman Arshad menjadi ikon penyanyi Asia dengan prestasi internasionalnya yang membanggakan.
Pentas sinema Malaysia pun tidak luput dari sentuhan kreatif orang Kampar. Sutradara film terkenal U-Wei atau Zuher Shaari, yang berasal dari keturunan Kampar, telah menorehkan sejarah lewat film-filmnya yang berprestasi di berbagai festival film dunia seperti Cannes dan Brussel. Tak ketinggalan pula pelukis Khalid Ibrahim yang turut mengharumkan nama Malaysia di kancah seni rupa.
Dalam bidang pendidikan dan akademik, Profesor Dato’ Dr. Hjh Asmah Hj. Omar menjadi salah satu tokoh paling menonjol. Sebagai pakar linguistik yang mendunia, ia telah menghasilkan lebih dari 45 buku akademik dan menjadi pengajar di berbagai universitas internasional, dari Indonesia hingga Amerika Serikat.
Sumbangsih orang Kampar dalam dunia keagamaan juga tidak kalah penting. Ulama-ulama keturunan Kampar seperti Pokio Saidi dan Kotik Kamil Fahami memiliki pengaruh besar dalam dakwah dan pendidikan Islam di Pahang. Mereka mendirikan sekolah-sekolah agama dan menjadi panutan masyarakat di tengah era transisi sosial yang kian kompleks.
Di Kedah, peranan orang Kampar tidak kalah menonjol. Lt Kol Basri bin Hj Omar menerima anugerah Panglima Gagah Berani atas keberaniannya melawan komunis. Sementara itu, tokoh akademisi seperti Dato’ Prof. Dr. Hjh Asmah membuktikan bahwa intelektualitas keturunan Kampar juga diakui di level internasional.
Tokoh politik seperti Dato’ Wira Dr Affifudin Haji Omar juga mencatatkan prestasi gemilang sebagai mantan Timbalan Menteri Kewangan dan Sumber Manusia. Ia juga dikenal sebagai penulis buku dan akademisi terkemuka. Di Johor dan Selangor, nama-nama seperti Dato’ Yusof Malim Kuning dan Dato’ Mohlis Jaafar memperlihatkan bahwa dedikasi dan profesionalisme menjadi kunci sukses diaspora Kampar di berbagai wilayah Malaysia.
Dalam sektor pembangunan kawasan, Mamdoh Dato’ Yusof Malim Kuning yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Ekonomi & Investasi di Iskandar Regional Development Authority (IRDA) Johor menjadi bukti bahwa orang Kampar juga mengambil peran strategis dalam agenda pembangunan nasional Malaysia.
Hubungan orang Kampar dengan kerajaan-kerajaan Melayu di Malaysia sudah terjalin sejak abad ke-16, ketika Raja Muzafar Shah dan Raja Ali Alauddin dari Kampar berperan dalam mendirikan Kesultanan Perak dan Pahang. Bahkan, Dato’ Bahaman, seorang tokoh legendaris Kampar, dikenal sebagai pahlawan nasional yang menentang penjajahan Inggris di Pahang pada akhir abad ke-19.
Kiprah orang Kampar dalam sejarah Malaysia tidak hanya berhenti pada masa lalu. Hingga kini, mereka terus aktif dalam sektor-sektor penting. Tidak sedikit pula anak-anak muda keturunan Kampar yang kini berkiprah di dunia startup, media digital, dan kebudayaan, membuktikan bahwa warisan keberanian dan kecerdasan itu terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Menariknya, meski kontribusi orang Kampar di Malaysia begitu besar, mereka tetap menjaga identitas dan asal-usul mereka sebagai bagian dari masyarakat Kampar Riau. Ikatan budaya, bahasa, dan nilai kekeluargaan tetap dijaga meskipun telah berasimilasi dengan struktur sosial Malaysia.
Sementara itu, di tanah kelahiran mereka di Indonesia, keterlibatan orang Kampar dalam struktur kekuasaan dan politik nasional masih tergolong minim. Ini tentu menjadi bahan refleksi bahwa potensi besar masyarakat Kampar belum sepenuhnya diberdayakan di Indonesia.
Keberhasilan diaspora Kampar di Malaysia seharusnya menjadi cermin dan inspirasi bagi masyarakat Kampar di Indonesia. Semangat keilmuan, kepemimpinan, loyalitas kepada negara, dan kecintaan pada budaya adalah modal penting yang sudah terbukti membawa banyak keturunan Kampar ke puncak prestasi.
Dengan demikian, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa orang Kampar merupakan salah satu komunitas diaspora Melayu yang paling sukses dan produktif di Malaysia. Mereka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi besar sejarah pembangunan negara bangsa Malaysia modern.
Sudah waktunya pula bagi Indonesia untuk melihat lebih dekat dan belajar dari kiprah saudara serumpun ini. Bahwa dalam tubuh bangsa Indonesia sendiri, terdapat kekuatan lokal yang bila diasah dan diberdayakan secara maksimal, mampu bersaing dan berjaya di panggung internasional.
Dibuat oleh AI, baca selanjutnya