Kamis, 16 Maret 2006

newsonline

Pentolan-pentolan Tauke Medan

 

Bongkahan pakan ternak tampak menumpuk di dalam pabrik PT Mabar Feed Indonesia (MFI). Tumpukan itu berserakan di lantai pabrik hingga membentuk seperti gunung-gunung kecil. Baunya yang tak sedap demikian menyengat hidung. Namun, siapa sangka makanan yang aromanya membuat mual ini amat disukai hewan-hewan peternakan semacam ayam dan babi?

Di antara para pemain di industri ini yang umumnya perusahaan multinasional, MFI termasuk perusahaan lokal yang mampu bertahan selama puluhan tahun. âہ“Di pasaran, pakan ternak kami dijual dengan merek dagang Mabar,â€Â tutur Rachman memulai ceritanya. Sejatinya, MFI berevolusi dari sebuah perusahaan kecil dengan nama Perusahaan Pakan Ternak Mabar yang dikembangkan oleh Rachman alias Ciu Se Tuan pada 1971. Awalnya, jumlah produksi pakan yang dihasilkan MFI tak sampai 50 ton/bulan. Maklum saja. Ketika itu, âہ“Saya tidak memiliki pengalaman. Yah, hanya sekadar mencoba. Segalanya dimulai secara perlahan,â€Â katanya.

Pada 1976, nama perusahaan ia ubah menjadi MFI. Perlahan-lahan, pabrik dan sekaligus kantornya yang berlokasi di Jl. Rumah Potong Hewan 44 Kelurahan Mabar, Medan, itu mampu memproduksi pakan, baik untuk ayam maupun babi sebanyak 12-15 ribu ton/bulan. Pakan tersebut dijual dengan harga sekitar Rp 2.300/kg. Itu pun, masih di bawah kapasitas terpasangnya. Dengan luas lahan sekitar 5 hektare, pabrik pakan ini sebenarnya memiliki kapasitas produksi 30 ribu ton/bulan. Selain tempat pengolahan, di pabrik ini juga terdapat gudang penyimpanan (stok pakan).

Pria kelahiran Medan, 63 tahun lalu ini mengakui, jumlah produksi 15 ribu ton/bulan itu menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata bisa mencapai 17 ribu ton/bulan. Masalahnya, ia memaparkan, âہ“Sekarang agak sulit, harganya tidak bagus. Terutama dengan adanya isu flu burung.â€Â Dari jumlah itu, lebih-kurang 4 ribu ton digunakan untuk kebutuhan sendiri. Sisanya dilempar ke pasar. Jangkauan pasarnya mencakup wilayah Sumatera bagian utara, termasuk pasar Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan Nanggroe Aceh Darussalam.

Setelah berjalan beberapa tahun, Rachman kemudian mencoba mengembangkan peternakan babi. âہ“Mulanya hanya 10 ekor,â€Â ujarnya tak sungkan. Kini populasi babinya mencapai 12 ribuan ekor, yang dikembangbiakkan di atas lahan seluas 10 ha di daerah Sumbul, Petumbak. Tiap bulan, pihaknya mampu menjual rata-rata 1.000-1.500 ekor babi dengan harga sekitar Rp 1 juta/ekor. Untuk bisnis peternakan babinya, Rachman membentuk perusahaan tersendiri, PT Mabarindo Sumbulmultifarm.

Pada 1981, Rachman mulai masuk ke bisnis pembibitan ayam. âہ“Di Indonesia kan mayoritas (penduduknya) Muslim, sehingga konsumsi babi tidak ada peningkatan yang signifikan,â€Â kata pengusaha bershio kuda ini memberi alasan. Maka, dibangunlah area peternakan ayam parenstock (ayam induk) seluas 50 ha di Namo Sulo Baru. Sekarang total populasi ayam parenstock-nya 300-400 ribu ekor. Sementara DOC — anak ayam yang diproduksi oleh ayam induk — tiap bulan jumlahnya 3,5 juta ekor. Harga jual DOC potong rata-rata Rp 3.000/ekor, sedangkan DOC layer Rp 3.000-3.500/ekor.

Selain parenstock, Rachman juga mengembangkan peternakan ayam petelur di lahan seluas 30 ha di daerah Gunung Tinggi. Saat ini total populasi ayam petelurnya mencapai 500-600 ribu ekor. Dari jumlah itu, dihasilkan telur 400-500 ribu butir/hari. Telur tersebut dijual ke pasar seharga Rp 2.000/kg. Di luar itu, sebenarnya ia masih memiliki usaha tambak udang seluas 50 ha. Hanya saja, usaha yang dikelola di bawah bendera PT Expravet Nasuba ini terus merugi. âہ“Sementara ini peternakan udangnya dihentikan dulu,â€Â ujarnya.

Sewaktu krisis menerpa Indonesia beberapa tahun lalu, produksi pakan ternak yang dikelola Rachman pun ikut terkena imbasnya. âہ“Saya harus memulainya lagi dari bawah. Ya, namanya juga usaha, tidak bisa selamanya untung. Tapi, saya bisa belajar dari kegagalan itu. Pengalaman akan memberikan pelajaran yang terbaik,â€Â katanya berfilsafat.

Dalam waktu dekat, Rachman berencana membangun pabrik pakan ikan dan udang. Jumlah produksinya diperkirakan mencapai 10 ribu ton/bulan. Selain itu, ia juga menargetkan volume penjualannya bisa meningkat hingga 20 ribu ton/bulan. Yang tak kalah penting, ia akan mendiversifikasi produk, menambah fasilitas produksi dan laboratorium yang up-to-date, serta melakukan aktivitas benchmarking sehingga mutu produksinya tetap terjamin.

Lalu, bagaimana dengan nasib tambak udangnya? âہ“Tergantung. Saya mau lihat situasinya dulu. Kalau memungkinkan, akan dibuka lagi. Sebab, biayanya terlalu tinggi. Itu belum termasuk biaya untuk para preman dan Perda,â€Â papar Rachman blak-blakan.

Mulai tahun ini, ia menuturkan, MFI melakukan modernisasi yang mencakup komputerisasi dan peningkatan teknologi mesin dengan cara mengimpor dari Amerika Serikat dan Cina. âہ“Sekarang kami sudah pakai teknologi canggih, sehingga cara menimbang dan pemrosesannya pun lebih cepat dan akurat,â€Â katanya. Bahkan, ia tak segan melakukan studi komparasi ke negara lain. Sehingga, ia menjadi tahu bagaimana penerapan teknologi di pabrik pakan.

âہ“Saya tak bisa hanya puas dengan hasil yang ada sekarang. Kalau tidak (berusaha), nanti kami akan ketinggalan. Bahkan, mungkin bisa mati karena pesaing semakin maju. Makanya, kami harus berkonsentrasi ke bisnis yang dijalani supaya tidak gagal,â€Â tutur Rachman. Namun, diakuinya, modernisasi ini membawa konsekuensi, yakni penciutan jumlah tenaga kerja. Saat ini jumlah karyawan MFI menyusut menjadi sekitar 800 orang, dari sebelumnya 1.000 orang. Dari jumlah itu, 95%-nya pribumi.

Rachman memang tak pernah berhenti berupaya. âہ“Pokoknya, kita harus mau bekerja keras. Kalau orang lain bisa, kita juga harus bisa. Itu saja prinsipnya kalau ingin maju,â€Â ungkapnya tegas. Karena alasan itu pula, ia tak mau memanjakan putra-putrinya. Sebagaimana karyawan yang lain, anak-anaknya pun digembleng di perusahaannya. âہ“Mereka juga harus memulainya dari bawah,â€Â ia menandaskan. Kendati demikian, Rachman mengaku tidak pernah memaksa anak-anaknya terlibat di MFI. Dari 7 anaknya — 5 putri dan 2 putra — hanya seorang yang tidak bergabung di MFI lantaran ikut suaminya ke Italia. âہ“Semua anak wanita terlibat di bagian keuangan, sedangkan anak lelaki saya tempatkan di pabrik,â€Â katanya.

Selain kerja keras, Rachman memandang kepercayaan dari pihak lain juga merupakan suatu keharusan. âہ“Dalam bisnis ini yang terpenting adalah kepercayaan. Selain itu, network juga perlu dibina dengan pengusaha lain,â€Â ujarnya menasihati. Sehubungan dengan itu, ia mengaku meluangkan waktu untuk bertemu dengan sesama pengusaha di Medan. âہ“Kadang-kadang saya mengadakan pertemuan dengan pengusaha lain. Ini juga penting dalam rangka membangun network,â€Â tambahnya. Prinsip yang ia pegang: jangan sekali-kali berbuat licik. Perbuatan seperti itu ia yakini akan membuatnya sulit memperoleh kepercayaan dari orang lain.

newsonline

About newsonline

Terkenal dengan ragam kulinernya yang lezat, ibu kota Sumatera Utara ini juga merupakan kota terbesar yang berada di luar Pulau Jawa. Memiliki luas 265,1 kilometer persegi, letak Medan yang berada dekat dengan Selat Malaka menjadikannya sebagai kota perdagangan, bisnis, dan industri yang sangat penting di Indonesia.

Subscribe to this Blog via Email :

2 komentar

Write komentar
Anonim
AUTHOR
4 Mei 2015 pukul 13.06 delete

Dear : Custumer Import & Domestics
Kami mengajukan kerjasama dalam pengurusan barang Import RESMI & BORONGAN

Service Kami,
Customs Clearance Import sistem Resmi maupun Borongan
Penanganan secara Door to Door ASIA & EROPA
Penyediaan Legalitas Under-Name (Penyewaan Bendera)
Pengurusan Depperindag,Sucofindo,BPOM,Karantina dll.
Pengiriman Domestic antar pulau seluruh Indonesia laut dan Udara atau Darat

Kami menyediakan container office sebagai berikut,
Containert Office 20 Feet Standar Rp.
Containert Office 40 feet standar Rp.
Kondisi 80-85 %
Containert Office 20 feet with Rp.
Containert Office 20 feet with Rp.
Kondisi 80-85 %

Utuk perincian semua biaya customs clearance import maka kami perlutau data barang sbb,
Invoice & Paking List.

Utuk perincian semua biaya door to door import maka kami perlutau data barang sbb,
Invoice & Paking List + Alamat jelas negara asal & Alamat jelas di indonesia.

Utuk perincian semua biaya domestics maka kami perlutau data barang sbb,
Paking List + Alamat jelas untuk pengambilan barang & Alamat jelas Bongkar barang.

Berikut Attecment terlampir
Kami menerima barang2 seperti Alkohol, Kimia, tetapi kimia yang ada disertai MSDS (Material Safety Data Sheet).

Untuk keterangan lebih lanjut silah kan hubungi kami di nomor ( 021) 8549-5217 Hp.081905595199

Best Regards,

Jhony Wijaya
Detp. Exim
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
PT.CITRA SENTOSA PERKASA
Jl. Matraman Raya No 7.Jakarta 13140 INDONESIA
Phone: 021 85495217 ( Hunting ) Fax: 021 85495227
Email : pt.citralogistics@yahoo.co.id,pt.citrasentosaperkasa@yahoo.co.id
pt.citralogistics@gmail.com, jhony.cspcargo@gmail.com, pt.citrasentosaperkasa@gmail.com, jhony.csplogistics@gmail.com
Website : www.citralogistics.com

Reply
avatar
door to door
AUTHOR
24 Februari 2017 pukul 09.26 delete

Mohon jangan di buang,suatu saat anda butuh bisa menghubungi
PT. TSM Cargo
Dengan Hormad ( Import Dept )
Sesuai Dengan Peraturan Kementerian Perdagangan No. 27 dan No.59 tahun 2012 (Revisi )
TENTANG PEMBATASAN IMPOR, maka dengan ini kami PT.TSM Cargo ( PT.Trans Samudera Maritime ) selaku Importir Umum menawarkan jasa Kerjasama Handling Impor Undername atas barang-barang yang termasuk dalam 21 bagian/section seperti tersebut di bawah ini , sebagai berikut :
Product dan Service kami antara lain :
1. Sea and Air Cargo Service
2. Export & Import Customs Clearence Service
3. International Courier Service
4. Domestic Service
5. Export Service
6. Consigne / Undername
7. Borongan ( All-In )
8. Door to Door Services

Demikianlah Penawaran Jasa ini kami ajukan, atas perhatian dan kerjasamanya yang baik kami ucapkan terima kasih.
Regard


Ibnu Saidi
081282855583
087887122184
PT.Trans Samudera Maritim
Komplek Rajawali Center Blok B/16
Jl.Raya Pasar Minggu,Jak-sel 12520
Tlp.021-78849494 Fax.021-7823674
Website: www.transsamuderamaritim.com

Reply
avatar
Perumahan Islami |   • Bisnis Bakrie |   • Bisnis Kalla |   • Rancang Ulang |   • Bisnis Khairul Tanjung |   • Chow Kit |   • Pengusaha |   • Ayo Buka Toko |   • Wisata |   • Medco |   • Fansur |   • Autopart |   • Rumpin |   • Berita Aja |   • SWPD |   • Polemik |   • Perkebunan |   • Trumon |   • Legenda Putri Hijau |   • Ambalat conflictTerumbu Karang |   • Budidaya Ikan Hias Air Tawar |   • Budidaya Sawit |   • FlyDubai |   • PT Skunk Engineering Jakarta |   • Sejarah |   • They Rape Aour Grandma |   • Museum Sumut |   • Sorkam |   • Study |   • Indonesian University |   • Scholarship in Indonesia |   • Arabian InvestorsD-8 |   • BRIC-MIT |   • Negeriads-ku |   • Panen Iklan |   • PPC Indo |   • Adsensecamp |   • PPCMuslim |   • Iklan-ku |   • Iklan Buku |   • Internet Desa |   • Lowongan Kerja |   • Cari Uang Online |   • Pengusaha Indonesia |   • Indonesia Defense |   • Directory Bisnis |   • Inpire |   • Biofuel |   • Innovation |  
loading...